Minggu, 08 Mei 2016

Akuntansi Internasional : Minggu ke-10, “Perencanaan dan Pengendalian Manajerial”





  NAMA                      : RIVALNO
  NPM                         : 26212494
  KELAS                     : 4EB12
  MATA KULIAH     : AKUNTANSI INTERNASIONAL

Bab 10
“Perencanaan dan Pengendalian Manajerial”

Persaingan global yang terjadi seiring dengan kemajuan dalam  teknologi terus-menerus secara signifikan mengubah ruang lingkup usaha dan ketentuan pelaporan internalnya. Banyaknya hal-hal yang mempersulit manajemen seperti berlanjutnya pengurangan dalam hambatan perdagangan nasional secara terus-menerus, mata uang yang mengambang , risiko kedaulatan, pembatasan terhadap pengirim dana lintas batas nasional, perbedaan dalam system pajak nasional, perebdaan tingkat suku bunga, dan pengaruh harga komoditas dan harga ekuitas yang berubah-ubah terhadap aktiva,, laba, dan biaya modal perusahaan.

Persaingan global dan cepatnya penyebaran pengetahuan mendukung se,akin sempitnya perbedaan nasional dalam praktik akuntansi manajemen,. Tekanan tambahan mencakup antara lain perubahan pasar dan teknologi, pertumbuhan privatisssi, insentif biaya dan kinerja, serta koordinasi operasi global melalui usaha bersama (joint venture) dan kaitan strategis lainnya.

PERMODELAN BISNIS

Penentuan model usaha merupakan gambaran besar, dan terdiri atas formulasi, pelaksanaan, dan eavaluasi rencana bisnis jangka panjang suatu perusahaan. Hal ini mencakup empat dimensi utama, antara lain :
a)      Mengidentifikasi faktor-faktor utama yang relevan terhadap kemajuan perusahaan di masa depan.
b)      Merumuskan teknik yang memadai untuk meramalkan perkembangan masa depan dan menganalisis kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri atau memanfaatkan perkembangan tersebut.
c)      Mengembangkan sumber-sumber data untuk mendukukng pilhan-pilihan strategis.
d)     Mentranslasikan pilihan-pilihan tertentu menjadi serangkaianerangkaian tindakan yang  spesifik.

MATERI PERENCANAAN

Dalam mengidentifikasikan faktor-faktor yang relevan di masa depan, pemindaian terhadap lingkungan eksternal dan internal akan sangat membantu perusahaan dalam mengenali tantangan dan kesempatan yang ada. Suatu system dapat diterapkan untuk mengumpulkan informasi atas pesaing dan kondisi pasar. Baik pesaing dan kondisi pasar dianalisis untuk melihat pengaruh keduanya terhadap kedudukan persaingan dan tingkat keuntungan perusahaan.

Salah satu alat tersebut  adalah analisis WOTS-UP. Analisis ini menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan operasi perusahaan. Teknik ini membantu manajemen dalam menghasilkan serangkaian strategi yang dapat dijalankan. Alat keputusan yang saat ini digunakan dalam system perencanaan strategi seluruhnya bergantung pada kualitas informasi tentang lingkungan internal dan eksternal suatu perusahan.


PENGANGGARAN MODAL

Keputusan untuk melakukan investasi luar negeri merupakan elemen yang sangat penting dalam strategi global sebuah perusahaan mutinasional. Investasi asing langsung umumnya melibatkan sejumlah besar modaldan prospek yang tidak pasti. Risiko investasi diikuti oleh lingkungan yang asing, rumit, dan senantiasa berubah. Perencanaan formal merupakan suatu keharusan dan umumnya dilakukan dalam suatu kerangka penganggaran modal yang membandingkan manfaat dan biaya investasi yang diusulkan.

Dalam lingkungan internasional, perencanaan investasi tidak sesederhana itu. Perbedaan dalam hukum pajak, sistem akuntansi, laju inflasi, risiko nasionalisasi, kerangka mata uang, segmentasi pasar, pembatasan dalam pengalihan laba ditahan dan perbedaan dalam bahasa dan budaya menambah unsur-unsur kerumitan yang jarang ditemui dalam lingkungan domestik. Kesulitan untuk melakukan kuantifikasi atas data-data tersebut membuat masalah yang ada bertambah buruk.

Adaptasi (penyesuaian)oleh perusahaan multinasional atas model perencanaan investasi tradisional telah dilakukan dalam tigas\ bidang pengukuran :
1)      Menentukan pengembalian yang relevan untuk investasi multinasional,
2)      Mengukur ekspektasi arus kas, dan
3)      Menghitung biaya modal perusahaan multinasional.

Adaptasi ini  memberikan data yang mendukung pilihan strategic, yang langkah ketiga dalam proses pembuatan model perusahaan.

PRESPEKTIF IMBALAN KEUANGAN KEUANGAN

Seorang manajer harus menetukan tingkat pengembalian yang relevan untuk menganalisis kesempatan investasi asing. Namun, tingkat pengembalian yang relevan merupakan masalah sudut pandang.haruskah manajer keuangan internasional mengevaluasi ekspektassi tingkat pengembalian investasi dari sudut pandang proyek luar negeri atau dari sudut pandang induk perusahaan? Pengembalian dari dua sudut pandang ini dapat berbeda secara signifikan karena beberapa hal seperti :
1)      Pembatasan oleh pemerintah atas repatriasi laba dan modal,
2)      Biaya izin, royalty, dan pembayaran lain yang merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan beban bagi anak perusahaan,
3)      Perbedaan laju inflasi nasional,
4)      Perubahan kurs valuta asing, dan
5)      Perbedaan pajak

Pendapat bahwa tingkat pengembalian dan tisiko suatu investasi luar negeri dapat di evaluasi dari sudut pandang pemegang saham domestic induk perusahaan, sudah tidak memadai lagi karena :
1)      Investor dalam induk perusahaan semkain banyak berasal dari masyrakat dunia.
2)      Tujuan investasi harus mencerminkan kepentingan seluruh pemegang saham, bukan hanya berasal dari domestic,
3)      Pengamatan juga menunjukan bahwa perusahaan multinasionasional memiliki horizon investasi jangka panjang (dan bukan jangka pendek). Dana yang dihasilkan di luar negeri cenderung untuk di investasikan kembali dan bukan direpatrisikan kepada induk perusahaan. Berdasarkan kondisi ini, akan lebih tepat untuk mengevaluasi pengembalian dari sudut pandang Negara tuan rumah.

Sebuah solusi yang memadai adalah mengakui bahwa manajer keuangan harus memenuhi berbagai tujuan, dengan memberikan respons kepada kelompok investor dan non-investor di organisasi dan di lingkungannya.

PENGUKURAN HASIL TERDUGA

Metode untuk mengestimasikan proyeksi arus kas yang terkait dengan fasilitas di Rusia mirip dengan yang digunakan untuk sebuah perusahan domestik. Pikiran Penerimaan didasarkan pada proyeksi penjualan dan pengalaman antisipasi penagihan. Beban operasi dan pajak lokaljuga sama-sama diramalkan. Namun, demikian terdapat tambahan kerumitan yang harus diperimbangkan, antara lain ::
a)      Arus kas proyek versus induk perusahaan
b)      Arus kas induk perusahaan yang terkait dengan pendanaan
c)      Pendanaan yang bersubsidi
d)     Risiko politik

Proses ini juga harus mempertimbangkan pengaruh perubahan harga dan fluktuasi nilai mata uang atas ekspektasi pengembalian mata uang asing. Perubahan kurs mempengaruhi kas operasi bersih. Dengan demikian, pengukuran akuntansi atas pengaruh kurs terhadap masing-masing aktivitas menjadi perlu dilakukan.


Perbedaan dalam prinsip akuntansi menjadi relevan jika manajer keuangan bergantung pada laporan keuangan performa dengan dasar lokal ketika mengestimasikan arus kas masa depan. Apabila aturan pengukuran yang untuk menyusun akun-akun ini berbeda dari aturan yang digunakan di Negara asal induk perusahaan, maka dapat terjadi perbedaan dalam estimasi arus kas. Perbedaan ini dapa mempengaruhi pajak penghasilan perusahaan dan arus kas.

BIAYA MODAL MULTINASIONAL

Jika investasi luar negeri dievaluasi dengan mengggunakan model arus kas terdiskonto, maka tingkat diskonto yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal secara khusus menggunakan biaya modal perusahaan sebagai tingkat diskontonya :Tingkat patokan ini berkaitan dengan proporsi utang dan ekuitas dalam struktur keuangan perusahaan sebagai berikut :

Ka = ke (E/S) + ki (1-t) (D/S)

Dimana:
ka = rata-rata tertimbang biaya modal (setelah pajak)
ke = biaya ekuitas
ki = biaya utang sebelum pajak
E = nilai ekuitas perusahaan
D = nilai utang perusahaan
S = nilai struktur modal perusahaan (E+D)
T = nilai pajak marginal

Tidaklah mudah untuk mengukur biaya modal sebuah perusahaan multinasional. Biaya modal ekuitas dapat dihitung dengan beberapa cara. Satu metode yang populer menggabungkan ekspektasi pengembalian dividen dengan ekspektasi tingkat pertumbuhan dividen. Dengan mengasumsikan Di = ekspektasi dividen per lembar saham pada akhir periode. Po = harga pasar kini saham pada awal periode dan g = ekspektasi tingkat pertumbuhan dalam dividen, biaya ekuitas, Ke dihitung sebagai berikut Ke = Di/Po + g. Meskipun modal untuk mengukur harga kini saham, di kebanyakan negara di mana saham-saham perusahaan multinasional tercatat, seringkali cukup sukar untuk mengukur Di dan g. Pertama-tama karena Di merupakan ekspektasi. Ekspektasi dividen tergantung pada arus kas operasi perusahaan secara keseluruhan. Pengukur arus kas ini diperumit oleh pertimbangan faktor-faktor lingkungan. Terlebih lagi pengukuran tingkat pertumbuhan dividen suatu fungsi ekspektasi arus kas masa depan diperumit oleh kontrol valuta asing dan restriksi pemerntah lainnya dalam transfer dana lintas batas.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Isu yang Berkaitan dengan Sistem

Jarak merupakan kerumitan yang jelas terlihat. Disebabkan oleh keadaan geografis, komunikasi informasi secara formal umumnya menggantikan kontak pribadi antar manajer operasi lokal dengan manajemen kantor pusat.

Tiga strategi teknologi informasi global, yang masing-masing berhubungan dengan jenis organisasi multinasional tertentu. Keberhasilan yang dicapai tergantung pada kesesuaian rancangan system dengan strategi perusahaan :
1)      penyebaran rendah dengan sentralisasi yang tinggi. Digunakan oleh organisasi yang lebih kecil dengan operasi bisnis internasional yang terbatas dan system informasi domestik mendominasi kebutuhan
2)      penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang rendah. Anak perusahaan lokal diberi kendali yang signifikan atas pengembangan strategi teknologi infomasi dan system terkait mereka sendiri.
3)      Penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang tinggi. Disini strategi teknologi informasi global lokal dijalankan oleh perusahaan global dengan aliansi strategi di seluruh dunia. System informasi dirancang untuk mencerminkan kebutuhan perusahaan yang disesuaikan dengan keadaan lokal.

Masalah Informasi

Akuntan manajemen mempersiapkan sejumlah informasi untuk manajemen perusahaan, mulai dari pengumpulan data hingga laporan likuiditas dan ramalan operasional berupa berbagai jenis pengeluaran beban. Untuk setiap kelompok data yang disampaikan manajemen perusahaan harus menentukan periode waktu yang relevan untuk laporan, tingkat akurasi yang diperlukan, frekuensi pelaporan dan biaya serta manfaat penyusutan dan penyampaian tepat waktu. Disini faktor-faktor lingkungan juga mempengaruhi penggunaan informasi yang dihasilakn secara translasi. Laporan dari operasi luar negeri perusaaan multinasioanal AS umumnya ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen doalr agar para manajer kantor pusat di AS melakukan evaluasi terhadap investasi mereka dalam dolar.

MANAJEMEN INFORMASI DAN HIPERINFLASI

Suatu kebiasaan pelaporan yang umum dalam akuntansi untuk transaksi mata uang asing adalah dengan mencatat pendapatan dan beban berdasarkan kurs yang terjadi pada tanggal laporan keuangan. (Penggunaan kurs rata-rata juga umum). Pilihan yang lebih baik adalah dengan mencatat transaksi dalam mata uang lokal berdasarkan kurs pada tanggal pembayaran. Mencatat transaksi pada tanggal lainnya akan memperumit proses pengukuran melalui timbulnya keuntungan atau kerugian dalam daya beli uang, atau dalam aspek lain, suku bunga implisit atas transaksi mata uang.

MASALAH PENGENDALIAN KEUANGAN

Sebuah pertanyaan mengenai system pendukung strategi dan informasi telah dipputuskan, perhatian akan bergeser kepada bidang yang sama pentingnya yaitu pengendalian keuangan dan evaluasi kinerja. Pertimbangan ini juga sama pentingnya, khususnya karena memungkinkan pata manajer keuangan untuk :
1)      Mengimplementasikan strategi keuangan global sebuah MNE
2)      Mengevaluasi sejauh mana strategi yang terpilih memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
3)      Memberikan mootivasii kepda manajemen dan karyawan untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan perusahan seefektif dan seefisien mungkin.

System pengenadalian manajemen bertujuan unutuk mencapai tujuan perusahaan dengan cara yang paling efektif dan paling efisien, sebaliknya, system pengendalian keuangan merupakan system pengukuran kuantitatif ddan komunikasi yang memfasilitasi spengendalian melalui : (1)komunikasi tujuan-tujuan keunagan secara tepat di dalam organisasi, (2) memperinci kriteria dan standar dalam evaluasi kinerja (3) mengawasi kinerja, dan (4) mengkomunikasikan penyimpangan antara kinerja actual dan rencana kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab.

Sistem Pengendalian Multinasional Melawan Domestik

Sjumlah studi menunjukan bahwa system yang digunakan banyak perusahaan multinasional untuk mengendalikan operasi luar negerinya dalam banya hal sama dengan yang digunakan secara domestic. David Hawkins menawarkan empat alasan dasar untuk hal ini :
1)      Pertimbangan control keuangan jarang sekali merupakan sesuatu yang penting dalam tahap-tahap awal pendirian operasi luar negeri.
2)      Umumnya akan lebih murah untuk menggunakan system domestic dari pada harus membuar dari awal keseluruhan sistem yang direncanakan untuk operasi luar negeri.
3)      Untuk menyerderhanakan pernyusunan dan analisis laporan keuangan konsolidasi, pihak controller perusahaan harus menegaskan bahwa seluruh anak perusahaan yang beroperasi menggunakan format dan daftar yang sama unutk mencatat dan mengirimkan data keuangan dan operasi.
4)      Mantan eksekusi domestic yang berkerja pada operasi luar negeri dan atasan perusahaan mereka akan lebih nyaman jika mereka dapat terus menggunakan sebanyak mungkinsistem pengendalian domestic umummnya karena mereka mencapai tingkat manajemen tertinggi dengan menguasai system domesitik.


PENETAPAN BIAYA STRATEGIS

Dalam mengendalikan biaya pada tahapan produksi, banyak perusahaan di seluruh dunia menggunakan standar sistem pembiayaan yang pada dasarnya memperkirakan seberapa besar biaya produksi dari sebuah produk sebagai dasar harga penjualan yang masuk akal. Biaya produksi sebenarnya kemudian dibandingkan dengan biaya yang diperkirakan. Perbedaan hasil antara biaya standard dan sebenarnya diuji sebagai sebuah dasar untuk bahan penilaian dalam proses produksi atau pendapatan. Proses ini bisa disimpulkan sebagai sebuah model dsar harga.


Konsep Penetapan Biaya Standar versus Kaizen
Konsep biaya standar
Konsep biaya kaizen
Pengendalian biaya
Pengurangan biaya
Berdasarkan pada kondisi produksi yang ada
Berdasarkan pada peningkatan produksi yang berhubungan

Sasaran: seragam performa standar

Sasaran: mencapai target pengurangan biaya

Ketentuan standar ditetapkan tiap tahun

Pengurangan biaya ditetapkan perbulan

Analisis varian berdasarkan atas actual versus standar

Analisis varian berdasarkan pengurangan biaya tetap

Menginvestigasi ketika standar tidak tercapai
Menginvestigasi ketika target biaya tidak tercapai


Konsep pembiayaan strategis lainnya yang diperkenalkan oleh orang Jepang adalah perilaku pembiayaan. Dalam proses sebuah sistem pembiayaan, biaya tambahan diterapkan  untuk servis barang dan servis rutin dengan menggunakan aplikasi nilai biaya tambahan. Dari sudut pandang pembiayaan akuntansi tradisional, bioaya tambahan manufaktur dialokasikan untuk produk yang memiliki sebab-akibat.

EVALUASI PERFORMA USAHA LUAR NEGERI

Mengevaluasi kinerja merupakan pusat dari system pengendalian yang efektif. System evaluasi kinerja yang dirancang dengan teapt memungkinkan manajemen puncak untuk :
1)      Mempertimbangkan profitabilitas operasi yang ada,
2)      Menentukan area yang memiliki kinerja tidak seperti yang diharapkan
3)      Mengalokasikan sumber-sumber daya perusahan yang terbatas dengan produktif
4)      Mengevaluasi kinerja manajemen,
5)      Memastikan perilaku manajemen konsistensi dengan prioritas strategi.

PRAKTIK PENILAIAN PERFORMA : ICI

Pada saat embargo minyak pada tahun 1970-an harga minyak, bahan mentah utama ICI , terjadi Karena suatu hal, 5 kali dalam setahun. Sebagai akibatnya, dewan manajemen relah diberitahukan bahwa nilai hasil 50 persen saja sangat tidak memadai. Enam akibat yang merugikan berdasarkan sebuah pengujian akibat inflasi berdasarkan data historis yang terungkap:
1)      Biaya harga jual barang dilaporkan setara dengan penjualan
2)      Modal yang digunakan dilaporkan dengan nilai saat itu
3)      Hasilnya mungkin dari 1) dan 2) , hasil dari modal mungkin ditekan
4)      Perbandingan performa per divisi dengan dasar asset sama dari masa yang berbeda dianggap palsu
5)      Perbandingan performa cabang perusahaan antarnegara menjadi tidak berarti
6)      Perbandingan performa selamanya tidak akan benar

Untuk meniadakan semua penyimpangan ini, ICI menyatukan penyeragaman biaya yang ada (current-cost Adjustments-CCA) salam sistem pelaporan internalnya. ICI membagi ukuran performa mereka ke dalam dua kategori : jangka panjang (minimal satu tahun) dan jangka pendek. Penyederhanaan arus kas oleh produk dan ROI adalah ketentuan ukuran jangka panjang, dengan ukuran arus kas tersebut. ICI harus menentukan apakah sebuah produk akan memperoleh uang yang cukup untuk mangganti penggantian rencana, biaya saham perusahaan dan mengembalikan keuntungan yang cukup bagi  pertumbuhan financial. Dalam memodelkan operasinya, ICI menemukan bahwa nilai hasil CCA berbeda di setiap negara.

ICI digunakan seperti halnya pengukuran rasio ROI tentang keuntungan biaya usaha (sebelum bungan, Perpajakan dan dividen) untuk baiya asset tetap plus modal usaha bersih. Asset dinilai pada biaya pengganti bersih dari depresiasi bisnis besar, pada aliran kotor produk yang lebih kecil untuk meniadakan penyimpangan selama asset masih berlaku (contoh pembagi akan berkurang seetiap saat selama depresiasi, dengan demikian  meningkatkan tingkat pengembalian.

Di Eropa Barat, keuntungan diukur sebelum bunga dan pajak karena semua pembelanjaan ini adalah tanggung jawab perusahaan utama, dan sangatlah sulit untuk menghubungkan sebuah pinjaman dengan proyek tertentu atau menentukan pembyaran pajak sebenarnya ketika sebuah produk telah dibuat di suatu negara dan dijulal di beberapa negara liannya. Dimana performa telah dinilai dalam basis cabang perusahaan (contoh : Brasil dan Australia), keuntungan diukur setelah bunga dan pajak. Alasan ICI menggunakan ini adalah karena semua cabang perusahaan melakukan peminjaman atas nama mereka sendiri, dan keputusan investasi dipengaruhi oleh perpajakan local dan insentif pajak. Dengan menggunakan jumlah biaya ROI berlawanana dengan baiya historis pengembalian, ICI sangat menyekat ukuran pengembaliannya dari perpajakan local, insentif pajak dan inflasi.

Sementara ICI selalu menggunakan penyederhanaan ukuran performa arus kas dan ROI untuk menilai performa jangka panjang, ketentuan ukuran performa jangka panjang pendeknya adalah  untuk membandingkan hasil sebenarnya dengan anggaran, dengan bunga khusus dalam rasio keuangan, seperti margin keuntungan kotor (contoh, keuntungan sebelum biaya perusahaan).

Pengaruh Valuta Asing

Pengaruh dari perubahan nilai tukar pada performa ekonomi mungkin sangat terasa daripada dalam pengukuran akuntansi itu sendiri. Untuk benar-benar menilai pengaruh inflasi dan valuta yang rentan, dan ukuran kemampuan mereka untuk bertindak, perusahaan harus menganalisis posisi pasar persaingan mereka dan pengaruh perubahan valuta dalam pembiayaan dan penghasilan mereka dan seluruh persaingan mereka.

Menurut ICI bahwa perubahan nilai tukar lebih berpengaruh daripada kepastian pengukuran akuntansi. Analisis selanjutnya menemukan bhwa sangatlah penting untuk menentukan akibat nyata dari fluktuasi mata uang pada performa, ada pada reaksi efektif, dan menetukan sejauh mana manajer local diberi tanggung jawab untuk melindungi keuntungan yang telah dianggarkan dalam poudsterling.

STANDAR PERFORMA

Sebuah perusahaan mungkin memiliki standar tertentu, seperti ROI minimum yang diperlukan, dimana ini diterapkan pada cadangan individual dan aliran produk; atau menyusun level ROI berbeda atau standar lainnya untuk cadangan lainnya atau aliran produk. Semua standar ini mungkin disatukan ke dalam anggaran dan kemudian bisa dibandingkan dengan hasilnya.performa juga bisa diukur setiap saat.performa masa lampau biasanya signifikan dalam mengembangkan anggaran di periode berikutnya. Pada akhirnya, perusahaan bisa membandingkan performa usaha luar negri mereka sendiri dengan pesaingnya atau membandingkan unit mereka satu dengan yang lainnya.

Membandingkan performa unit usaha luar negeri terhadap semua pesaing mereka mungkin sangat berguna. Sebagai contoh, ketika pesaingnya adalah perusahaan local, masalah ketersediaan dan kecukupan data mungkin sangat penting, khususnya jika pesaingnya adalh pihak swasta. Ketika data tersedia, perbandingan mungkin akan sulit. Kebijakan harga transfer dab prinsip akuntansi pesaing mustahil untuk bisa ditentukan. Perbandingan silang menyatukan semua permasalahan ini.

Membandingkan cabang perusahaan dengan unit lain dari perusahaan induk, baik di dalam maupun di luar negeri, harus dilakukan dengan penuh perhatian, karena pertanyaan mengenai komparabilitas muncul kembali perbedaan dalam objektif cabang perusahaan secar otomatis akan membiaskan perbandingan performa kecuali dihitung secara langsung. Jika objektif perusahaan sama, perbedaan dalam risiko Negara harus diperhatikan, jika resiko yang lebih tinggi diganti dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi, maka sangat masuk akal untuk mengharapkan adanya keuntungan dari usaha di Negara yang lebih beresiko. Saat ini, akan tetapi, tidak ada satupun yang menyetujui formula landasan bagaimana untuk menyatukan Negara beresiko pada penilaian performa.

Penilaian performa berdasarkan pada sebuah perusahaan besar standar biasanya tidak memuaskan. Anggaran performa adalah standar perbandingan yang lebih berguna untuk bisnis multinasional. Anggaran realistis memungkinkan performa target untuk menyatukan penghitungan yang unik untuk unit tertentu. Perbandingan performa actual dengan anggaran juga memungkinkan manajemen utama untuk membedakan hasil dimana manajer cabang bisa menanganinya dengan penuh tanggung jawab untuk semua yang ada dalam kendali mereka.
Berikut adalah tujuh peringatan yang mungkin bisa menjadi pedoman yang berguna dalam menilai hasil usaha luar negri:
a)      Cabang perusahaan luar negri tidak bisa dinilai sebagai pusat keuntungan independen ketika mereka adalah komponen system multinasional.
b)      Kriteria laba modal perusahaan besar didukung oleh ukuran performa yang dikaitkan secara spesifik dengan objektif dan lingkungan dari setiap unit usaha luar negeri.
c)      Target jelas yang memperhitungkan lingkungan masing-masing internal dan eksternal cabang perusahaan harus disatukan dengan anggaran performa.
d)     Performa cabang perusahaan harus dinilai dalam hal penyimpangan dari semua objektif ini, alasan penyimpangan, dan respons manajerial untuk perkembangan yang tidak terduga.
e)      Manajer cabang perusahaan tidak bertanggung jawab untuk hasil di luar kendali mereka (di dalam dan di luar negeri).
f)       Manajer cabang perusahaan yang diukur performanya harus berperan penuh dalam menyusun target-target dimana mereka akan dinilai.
g)      Pengukuran performa ganda, financial dan non-finnsial, harus digunakan dalam menilai usaha luar negeri.

Nilai Pelaporan 

Manajer keuangan memiliki tanggung jawab yang tidak hanya untuk memastikan keluhan dengan objektif yang disebutkan tetapi untuk menyatu dalam penciptaan nilai. Penciptaan nilai memerlukan laporan baik ukuran dan proses financial maupun non-finansial yang memberikan manajer dan pemegang saham perusahaan indicator prediktif dan historis nilai pemegang saham. Penilaian ini juga mengetahui bahwa informasi yang berguna bagi manajemen merupakan minat dari para investor untuk menilai calon perusahaan mereka.

Perusahaan yang menggunakan pelaporan nilai adalah Infosys Technologies, membahas deskripsi kasus landasan pelaporan nilai perusahaan. Untuk meningkatkan transparansi mereka dengan kalangan investor, Infosys menyediakan investor dengan data yang digunakan oleh pihak internal perusahaan untuk menjaga hubungan mereka. Konsep yang menuntun pada pengungkapan tersebut dipetakan di bawah ini:

Penciptaan nilai → Penyajian nilai → Realisasi nilai

Nilai diciptakan dengan mengembangkan dan menetukan strategi usaha yang menghasilkan nilai positif bersih saat ini dari arus kas terduga. Nilai disajikan dengan melaksanakan pengendalian keuangan dan penyatuan manajemen yang efektif dari perusahaan yang beresiko.

Informasi jelas yang disediakan untuk investor yang konsisten dengan pengungkapan kerangka kerja dalam tampilan diatas mencakup informasi dalam bentuk penilaian, tambahan nilai ekonomi, asset tak berwujud, laporan posisi keuangan termasuk asset tak berwujud, laporan biaya keuangan saat ini, sumber daya akuntan, dan laporan nilai tambahan.
Perusahaan menggunakan pengukuran yang sama untuk pengukuran performa bisnis internalnya. Hal ini menjamin keseragaman antara pengukuran financial dan non-finansial yang digunakan oleh pihak dalam dan semua yang digunakan di pasar. Model informasi ini digunakan oleh Infosys sebelum hal ini dilemparkan ke public pada tahun 1993. Infosys adalah sebuah contoh yang baik dari sebuah perusahaan yang telah dengan tetap menyesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis internasional.


DAFTAR PUSTAKA :
Choi, Frederick D. S, Meek, Gary K, 2010, Akuntansi Internasional, Buku 2, Jakarta;Salemba Empat.


2 komentar:

  1. kok tidak bisa dicopy, materi ini sangat bagus dan sangat saya butuhkan untuk bahan presentase saya

    BalasHapus