NAMA :
RIVALNO
NPM :
26212494
KELAS :
4EB12
MATA KULIAH :
AKUNTANSI INTERNASIONAL
Bab 10
“Perencanaan dan Pengendalian Manajerial”
“Perencanaan dan Pengendalian Manajerial”
Persaingan global yang terjadi seiring dengan kemajuan
dalam teknologi terus-menerus secara
signifikan mengubah ruang lingkup usaha dan ketentuan pelaporan internalnya.
Banyaknya hal-hal yang mempersulit manajemen seperti berlanjutnya pengurangan
dalam hambatan perdagangan nasional secara terus-menerus, mata uang yang
mengambang , risiko kedaulatan, pembatasan terhadap pengirim dana lintas batas nasional,
perbedaan dalam system pajak nasional, perebdaan tingkat suku bunga, dan pengaruh
harga komoditas dan harga ekuitas yang berubah-ubah terhadap aktiva,, laba, dan
biaya modal perusahaan.
Persaingan global dan cepatnya penyebaran pengetahuan
mendukung se,akin sempitnya perbedaan nasional dalam praktik akuntansi manajemen,.
Tekanan tambahan mencakup antara lain perubahan pasar dan teknologi,
pertumbuhan privatisssi, insentif biaya dan kinerja, serta koordinasi operasi
global melalui usaha bersama (joint venture) dan kaitan strategis lainnya.
PERMODELAN
BISNIS
Penentuan model usaha merupakan gambaran besar, dan
terdiri atas formulasi, pelaksanaan, dan eavaluasi rencana bisnis jangka
panjang suatu perusahaan. Hal ini mencakup empat dimensi utama, antara lain :
a)
Mengidentifikasi faktor-faktor utama yang relevan
terhadap kemajuan perusahaan di masa depan.
b)
Merumuskan teknik yang memadai untuk meramalkan
perkembangan masa depan dan menganalisis kemampuan perusahaan untuk
menyesuaikan diri atau memanfaatkan perkembangan tersebut.
c)
Mengembangkan sumber-sumber data untuk mendukukng
pilhan-pilihan strategis.
d)
Mentranslasikan pilihan-pilihan tertentu menjadi
serangkaianerangkaian tindakan yang spesifik.
MATERI
PERENCANAAN
Dalam mengidentifikasikan faktor-faktor yang relevan
di masa depan, pemindaian terhadap lingkungan eksternal dan internal akan
sangat membantu perusahaan dalam mengenali tantangan dan kesempatan yang ada. Suatu
system dapat diterapkan untuk mengumpulkan informasi atas pesaing dan kondisi
pasar. Baik pesaing dan kondisi pasar dianalisis untuk melihat pengaruh
keduanya terhadap kedudukan persaingan dan tingkat keuntungan perusahaan.
Salah satu alat tersebut adalah analisis WOTS-UP. Analisis ini
menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan
operasi perusahaan. Teknik ini membantu manajemen dalam menghasilkan
serangkaian strategi yang dapat dijalankan. Alat keputusan yang saat ini
digunakan dalam system perencanaan strategi seluruhnya bergantung pada kualitas
informasi tentang lingkungan internal dan eksternal suatu perusahan.
PENGANGGARAN MODAL
Keputusan untuk melakukan investasi luar negeri
merupakan elemen yang sangat penting dalam strategi global sebuah perusahaan
mutinasional. Investasi asing langsung umumnya melibatkan sejumlah besar
modaldan prospek yang tidak pasti. Risiko investasi diikuti oleh lingkungan
yang asing, rumit, dan senantiasa berubah. Perencanaan formal merupakan suatu
keharusan dan umumnya dilakukan dalam suatu kerangka penganggaran modal yang
membandingkan manfaat dan biaya investasi yang diusulkan.
Dalam lingkungan internasional, perencanaan investasi
tidak sesederhana itu. Perbedaan dalam hukum pajak, sistem akuntansi, laju
inflasi, risiko nasionalisasi, kerangka mata uang, segmentasi pasar, pembatasan
dalam pengalihan laba ditahan dan perbedaan dalam bahasa dan budaya menambah
unsur-unsur kerumitan yang jarang ditemui dalam lingkungan domestik. Kesulitan untuk
melakukan kuantifikasi atas data-data tersebut membuat masalah yang ada
bertambah buruk.
Adaptasi (penyesuaian)oleh perusahaan multinasional
atas model perencanaan investasi tradisional telah dilakukan dalam tigas\
bidang pengukuran :
1)
Menentukan pengembalian yang relevan untuk investasi
multinasional,
2)
Mengukur ekspektasi arus kas, dan
3)
Menghitung biaya modal perusahaan multinasional.
Adaptasi ini
memberikan data yang mendukung pilihan strategic, yang langkah ketiga
dalam proses pembuatan model perusahaan.
PRESPEKTIF IMBALAN KEUANGAN KEUANGAN
Seorang manajer harus menetukan tingkat pengembalian
yang relevan untuk menganalisis kesempatan investasi asing. Namun, tingkat
pengembalian yang relevan merupakan masalah sudut pandang.haruskah manajer
keuangan internasional mengevaluasi ekspektassi tingkat pengembalian investasi
dari sudut pandang proyek luar negeri atau dari sudut pandang induk perusahaan?
Pengembalian dari dua sudut pandang ini dapat berbeda secara signifikan karena
beberapa hal seperti :
1)
Pembatasan oleh pemerintah atas repatriasi laba dan
modal,
2)
Biaya izin, royalty, dan pembayaran lain yang
merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan beban bagi anak
perusahaan,
3)
Perbedaan laju inflasi nasional,
4)
Perubahan kurs valuta asing, dan
5)
Perbedaan pajak
Pendapat
bahwa tingkat pengembalian dan tisiko suatu investasi luar negeri dapat di
evaluasi dari sudut pandang pemegang saham domestic induk perusahaan, sudah
tidak memadai lagi karena :
1)
Investor dalam induk perusahaan semkain banyak berasal
dari masyrakat dunia.
2)
Tujuan investasi harus mencerminkan kepentingan
seluruh pemegang saham, bukan hanya berasal dari domestic,
3)
Pengamatan juga menunjukan bahwa perusahaan
multinasionasional memiliki horizon investasi jangka panjang (dan bukan jangka
pendek). Dana yang dihasilkan di luar negeri cenderung untuk di investasikan
kembali dan bukan direpatrisikan kepada induk perusahaan. Berdasarkan kondisi
ini, akan lebih tepat untuk mengevaluasi pengembalian dari sudut pandang Negara
tuan rumah.
Sebuah solusi yang memadai adalah mengakui bahwa
manajer keuangan harus memenuhi berbagai tujuan, dengan memberikan respons
kepada kelompok investor dan non-investor di organisasi dan di lingkungannya.
PENGUKURAN
HASIL TERDUGA
Metode untuk mengestimasikan proyeksi arus kas yang
terkait dengan fasilitas di Rusia mirip dengan yang digunakan untuk sebuah
perusahan domestik. Pikiran Penerimaan didasarkan pada proyeksi penjualan dan
pengalaman antisipasi penagihan. Beban operasi dan pajak lokaljuga sama-sama
diramalkan. Namun, demikian terdapat tambahan kerumitan yang harus
diperimbangkan, antara lain ::
a)
Arus kas proyek versus induk perusahaan
b)
Arus kas induk perusahaan yang terkait dengan
pendanaan
c)
Pendanaan yang bersubsidi
d)
Risiko politik
Proses ini juga harus mempertimbangkan pengaruh
perubahan harga dan fluktuasi nilai mata uang atas ekspektasi pengembalian mata
uang asing. Perubahan kurs mempengaruhi kas operasi bersih. Dengan demikian,
pengukuran akuntansi atas pengaruh kurs terhadap masing-masing aktivitas
menjadi perlu dilakukan.
Perbedaan dalam prinsip akuntansi menjadi relevan jika
manajer keuangan bergantung pada laporan keuangan performa dengan dasar lokal
ketika mengestimasikan arus kas masa depan. Apabila aturan pengukuran yang untuk
menyusun akun-akun ini berbeda dari aturan yang digunakan di Negara asal induk
perusahaan, maka dapat terjadi perbedaan dalam estimasi arus kas. Perbedaan ini
dapa mempengaruhi pajak penghasilan perusahaan dan arus kas.
BIAYA MODAL
MULTINASIONAL
Jika investasi luar negeri dievaluasi dengan mengggunakan
model arus kas terdiskonto, maka tingkat diskonto yang tepat harus dikembangkan.
Teori penganggaran modal secara khusus menggunakan biaya modal perusahaan
sebagai tingkat diskontonya :Tingkat patokan ini berkaitan dengan proporsi
utang dan ekuitas dalam struktur keuangan perusahaan sebagai berikut :
Ka = ke
(E/S) + ki (1-t) (D/S)
Dimana:
ka = rata-rata
tertimbang biaya modal (setelah pajak)
ke = biaya
ekuitas
ki = biaya
utang sebelum pajak
E = nilai
ekuitas perusahaan
D = nilai
utang perusahaan
S = nilai
struktur modal perusahaan (E+D)
T = nilai
pajak marginal
Tidaklah mudah untuk mengukur biaya modal sebuah
perusahaan multinasional. Biaya modal ekuitas dapat dihitung dengan beberapa
cara. Satu metode yang populer menggabungkan ekspektasi pengembalian dividen
dengan ekspektasi tingkat pertumbuhan dividen. Dengan mengasumsikan Di =
ekspektasi dividen per lembar saham pada akhir periode. Po = harga pasar kini
saham pada awal periode dan g = ekspektasi tingkat pertumbuhan dalam dividen,
biaya ekuitas, Ke dihitung sebagai berikut Ke = Di/Po + g. Meskipun modal untuk
mengukur harga kini saham, di kebanyakan negara di mana saham-saham perusahaan
multinasional tercatat, seringkali cukup sukar untuk mengukur Di dan g.
Pertama-tama karena Di merupakan ekspektasi. Ekspektasi dividen tergantung pada
arus kas operasi perusahaan secara keseluruhan. Pengukur arus kas ini diperumit
oleh pertimbangan faktor-faktor lingkungan. Terlebih lagi pengukuran tingkat
pertumbuhan dividen suatu fungsi ekspektasi arus kas masa depan diperumit oleh
kontrol valuta asing dan restriksi pemerntah lainnya dalam transfer dana lintas
batas.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Isu yang
Berkaitan dengan Sistem
Jarak merupakan kerumitan yang jelas terlihat.
Disebabkan oleh keadaan geografis, komunikasi informasi secara formal umumnya
menggantikan kontak pribadi antar manajer operasi lokal dengan manajemen kantor
pusat.
Tiga strategi teknologi informasi global, yang
masing-masing berhubungan dengan jenis organisasi multinasional tertentu.
Keberhasilan yang dicapai tergantung pada kesesuaian rancangan system dengan
strategi perusahaan :
1)
penyebaran rendah dengan sentralisasi yang tinggi.
Digunakan oleh organisasi yang lebih kecil dengan operasi bisnis internasional
yang terbatas dan system informasi domestik mendominasi kebutuhan
2)
penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang rendah.
Anak perusahaan lokal diberi kendali yang signifikan atas pengembangan strategi
teknologi infomasi dan system terkait mereka sendiri.
3)
Penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang tinggi.
Disini strategi teknologi informasi global lokal dijalankan oleh perusahaan
global dengan aliansi strategi di seluruh dunia. System informasi dirancang
untuk mencerminkan kebutuhan perusahaan yang disesuaikan dengan keadaan lokal.
Masalah Informasi
Akuntan manajemen mempersiapkan sejumlah informasi
untuk manajemen perusahaan, mulai dari pengumpulan data hingga laporan
likuiditas dan ramalan operasional berupa berbagai jenis pengeluaran beban.
Untuk setiap kelompok data yang disampaikan manajemen perusahaan harus
menentukan periode waktu yang relevan untuk laporan, tingkat akurasi yang
diperlukan, frekuensi pelaporan dan biaya serta manfaat penyusutan dan penyampaian
tepat waktu. Disini faktor-faktor lingkungan juga mempengaruhi penggunaan
informasi yang dihasilakn secara translasi. Laporan dari operasi luar negeri
perusaaan multinasioanal AS umumnya ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen
doalr agar para manajer kantor pusat di AS melakukan evaluasi terhadap
investasi mereka dalam dolar.
MANAJEMEN
INFORMASI DAN HIPERINFLASI
Suatu kebiasaan pelaporan yang umum dalam akuntansi untuk
transaksi mata uang asing adalah dengan mencatat pendapatan dan beban berdasarkan
kurs yang terjadi pada tanggal laporan keuangan. (Penggunaan kurs rata-rata
juga umum). Pilihan yang lebih baik adalah dengan mencatat transaksi dalam mata
uang lokal berdasarkan kurs pada tanggal pembayaran. Mencatat transaksi pada
tanggal lainnya akan memperumit proses pengukuran melalui timbulnya keuntungan
atau kerugian dalam daya beli uang, atau dalam aspek lain, suku bunga implisit
atas transaksi mata uang.
MASALAH PENGENDALIAN
KEUANGAN
Sebuah pertanyaan mengenai system pendukung strategi
dan informasi telah dipputuskan, perhatian akan bergeser kepada bidang yang
sama pentingnya yaitu pengendalian keuangan dan evaluasi kinerja. Pertimbangan ini
juga sama pentingnya, khususnya karena memungkinkan pata manajer keuangan untuk
:
1)
Mengimplementasikan strategi keuangan global sebuah
MNE
2)
Mengevaluasi sejauh mana strategi yang terpilih
memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
3)
Memberikan mootivasii kepda manajemen dan karyawan
untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan perusahan seefektif dan seefisien
mungkin.
System pengenadalian manajemen bertujuan unutuk
mencapai tujuan perusahaan dengan cara yang paling efektif dan paling efisien,
sebaliknya, system pengendalian keuangan merupakan system pengukuran
kuantitatif ddan komunikasi yang memfasilitasi spengendalian melalui : (1)komunikasi
tujuan-tujuan keunagan secara tepat di dalam organisasi, (2) memperinci
kriteria dan standar dalam evaluasi kinerja (3) mengawasi kinerja, dan (4)
mengkomunikasikan penyimpangan antara kinerja actual dan rencana kepada
pihak-pihak yang bertanggung jawab.
Sistem
Pengendalian Multinasional Melawan Domestik
Sjumlah studi menunjukan bahwa system yang digunakan
banyak perusahaan multinasional untuk mengendalikan operasi luar negerinya
dalam banya hal sama dengan yang digunakan secara domestic. David Hawkins
menawarkan empat alasan dasar untuk hal ini :
1)
Pertimbangan control keuangan jarang sekali merupakan
sesuatu yang penting dalam tahap-tahap awal pendirian operasi luar negeri.
2)
Umumnya akan lebih murah untuk menggunakan system domestic
dari pada harus membuar dari awal keseluruhan sistem yang direncanakan untuk
operasi luar negeri.
3)
Untuk menyerderhanakan pernyusunan dan analisis
laporan keuangan konsolidasi, pihak controller perusahaan harus menegaskan
bahwa seluruh anak perusahaan yang beroperasi menggunakan format dan daftar
yang sama unutk mencatat dan mengirimkan data keuangan dan operasi.
4)
Mantan eksekusi domestic yang berkerja pada operasi
luar negeri dan atasan perusahaan mereka akan lebih nyaman jika mereka dapat
terus menggunakan sebanyak mungkinsistem pengendalian domestic umummnya karena
mereka mencapai tingkat manajemen tertinggi dengan menguasai system domesitik.
PENETAPAN
BIAYA STRATEGIS
Dalam mengendalikan biaya pada tahapan produksi,
banyak perusahaan di seluruh dunia menggunakan standar sistem pembiayaan yang
pada dasarnya memperkirakan seberapa besar biaya produksi dari sebuah produk
sebagai dasar harga penjualan yang masuk akal. Biaya produksi sebenarnya
kemudian dibandingkan dengan biaya yang diperkirakan. Perbedaan hasil antara
biaya standard dan sebenarnya diuji sebagai sebuah dasar untuk bahan penilaian
dalam proses produksi atau pendapatan. Proses ini bisa disimpulkan sebagai
sebuah model dsar harga.
Konsep Penetapan Biaya Standar
versus Kaizen
Konsep biaya
standar
|
Konsep biaya
kaizen
|
Pengendalian
biaya
|
Pengurangan
biaya
|
Berdasarkan
pada kondisi produksi yang ada
|
Berdasarkan pada peningkatan
produksi yang berhubungan
|
Sasaran:
seragam performa standar
|
Sasaran:
mencapai target pengurangan biaya
|
Ketentuan
standar ditetapkan tiap tahun
|
Pengurangan biaya ditetapkan
perbulan
|
Analisis
varian berdasarkan atas actual versus standar
|
Analisis
varian berdasarkan pengurangan biaya tetap
|
Menginvestigasi
ketika standar tidak tercapai
|
Menginvestigasi ketika target
biaya tidak tercapai
|
Konsep pembiayaan strategis lainnya yang diperkenalkan
oleh orang Jepang adalah perilaku pembiayaan. Dalam proses sebuah sistem
pembiayaan, biaya tambahan diterapkan untuk servis barang dan servis
rutin dengan menggunakan aplikasi nilai biaya tambahan. Dari sudut pandang
pembiayaan akuntansi tradisional, bioaya tambahan manufaktur dialokasikan untuk
produk yang memiliki sebab-akibat.
EVALUASI
PERFORMA USAHA LUAR NEGERI
Mengevaluasi kinerja merupakan pusat dari system pengendalian
yang efektif. System evaluasi kinerja yang dirancang dengan teapt memungkinkan
manajemen puncak untuk :
1)
Mempertimbangkan profitabilitas operasi yang ada,
2)
Menentukan area yang memiliki kinerja tidak seperti
yang diharapkan
3)
Mengalokasikan sumber-sumber daya perusahan yang
terbatas dengan produktif
4)
Mengevaluasi kinerja manajemen,
5)
Memastikan perilaku manajemen konsistensi dengan
prioritas strategi.
PRAKTIK
PENILAIAN PERFORMA : ICI
Pada saat embargo minyak pada tahun 1970-an harga
minyak, bahan mentah utama ICI , terjadi Karena suatu hal, 5 kali dalam
setahun. Sebagai akibatnya, dewan manajemen relah diberitahukan bahwa nilai
hasil 50 persen saja sangat tidak memadai. Enam akibat yang merugikan
berdasarkan sebuah pengujian akibat inflasi berdasarkan data historis yang
terungkap:
1)
Biaya harga jual barang dilaporkan setara dengan
penjualan
2)
Modal yang digunakan dilaporkan dengan nilai saat itu
3)
Hasilnya mungkin dari 1) dan 2) , hasil dari modal
mungkin ditekan
4)
Perbandingan performa per divisi dengan dasar asset sama
dari masa yang berbeda dianggap palsu
5)
Perbandingan performa cabang perusahaan antarnegara
menjadi tidak berarti
6)
Perbandingan performa selamanya tidak akan benar
Untuk meniadakan semua penyimpangan ini, ICI
menyatukan penyeragaman biaya yang ada (current-cost Adjustments-CCA) salam
sistem pelaporan internalnya. ICI membagi ukuran performa mereka ke dalam dua
kategori : jangka panjang (minimal satu tahun) dan jangka pendek.
Penyederhanaan arus kas oleh produk dan ROI adalah ketentuan ukuran jangka panjang,
dengan ukuran arus kas tersebut. ICI harus menentukan apakah sebuah produk akan
memperoleh uang yang cukup untuk mangganti penggantian rencana, biaya saham
perusahaan dan mengembalikan keuntungan yang cukup bagi pertumbuhan
financial. Dalam memodelkan operasinya, ICI menemukan bahwa nilai hasil CCA
berbeda di setiap negara.
ICI digunakan seperti halnya pengukuran rasio ROI
tentang keuntungan biaya usaha (sebelum bungan, Perpajakan dan dividen) untuk
baiya asset tetap plus modal usaha bersih. Asset dinilai pada biaya pengganti
bersih dari depresiasi bisnis besar, pada aliran kotor produk yang lebih kecil
untuk meniadakan penyimpangan selama asset masih berlaku (contoh pembagi akan
berkurang seetiap saat selama depresiasi, dengan demikian meningkatkan tingkat
pengembalian.
Di Eropa Barat, keuntungan diukur sebelum bunga dan
pajak karena semua pembelanjaan ini adalah tanggung jawab perusahaan utama, dan
sangatlah sulit untuk menghubungkan sebuah pinjaman dengan proyek tertentu atau
menentukan pembyaran pajak sebenarnya ketika sebuah produk telah dibuat di
suatu negara dan dijulal di beberapa negara liannya. Dimana performa telah
dinilai dalam basis cabang perusahaan (contoh : Brasil dan Australia),
keuntungan diukur setelah bunga dan pajak. Alasan ICI menggunakan ini adalah
karena semua cabang perusahaan melakukan peminjaman atas nama mereka sendiri,
dan keputusan investasi dipengaruhi oleh perpajakan local dan insentif pajak.
Dengan menggunakan jumlah biaya ROI berlawanana dengan baiya historis pengembalian,
ICI sangat menyekat ukuran pengembaliannya dari perpajakan local, insentif
pajak dan inflasi.
Sementara ICI selalu menggunakan penyederhanaan ukuran
performa arus kas dan ROI untuk menilai performa jangka panjang, ketentuan
ukuran performa jangka panjang pendeknya adalah untuk membandingkan hasil
sebenarnya dengan anggaran, dengan bunga khusus dalam rasio keuangan, seperti
margin keuntungan kotor (contoh, keuntungan sebelum biaya perusahaan).
Pengaruh
Valuta Asing
Pengaruh dari perubahan nilai tukar pada performa
ekonomi mungkin sangat terasa daripada dalam pengukuran akuntansi itu sendiri.
Untuk benar-benar menilai pengaruh inflasi dan valuta yang rentan, dan ukuran
kemampuan mereka untuk bertindak, perusahaan harus menganalisis posisi pasar
persaingan mereka dan pengaruh perubahan valuta dalam pembiayaan dan
penghasilan mereka dan seluruh persaingan mereka.
Menurut ICI bahwa perubahan nilai tukar lebih
berpengaruh daripada kepastian pengukuran akuntansi. Analisis selanjutnya
menemukan bhwa sangatlah penting untuk menentukan akibat nyata dari fluktuasi
mata uang pada performa, ada pada reaksi efektif, dan menetukan sejauh mana
manajer local diberi tanggung jawab untuk melindungi keuntungan yang telah
dianggarkan dalam poudsterling.
STANDAR PERFORMA
Sebuah perusahaan mungkin memiliki standar tertentu,
seperti ROI minimum yang diperlukan, dimana ini diterapkan pada cadangan
individual dan aliran produk; atau menyusun level ROI berbeda atau standar
lainnya untuk cadangan lainnya atau aliran produk. Semua standar ini mungkin
disatukan ke dalam anggaran dan kemudian bisa dibandingkan dengan
hasilnya.performa juga bisa diukur setiap saat.performa masa lampau biasanya
signifikan dalam mengembangkan anggaran di periode berikutnya. Pada akhirnya,
perusahaan bisa membandingkan performa usaha luar negri mereka sendiri dengan
pesaingnya atau membandingkan unit mereka satu dengan yang lainnya.
Membandingkan performa unit usaha luar negeri terhadap
semua pesaing mereka mungkin sangat berguna. Sebagai contoh, ketika pesaingnya
adalah perusahaan local, masalah ketersediaan dan kecukupan data mungkin sangat
penting, khususnya jika pesaingnya adalh pihak swasta. Ketika data tersedia,
perbandingan mungkin akan sulit. Kebijakan harga transfer dab prinsip akuntansi
pesaing mustahil untuk bisa ditentukan. Perbandingan silang menyatukan semua
permasalahan ini.
Membandingkan cabang perusahaan dengan unit lain dari
perusahaan induk, baik di dalam maupun di luar negeri, harus dilakukan dengan
penuh perhatian, karena pertanyaan mengenai komparabilitas muncul kembali
perbedaan dalam objektif cabang perusahaan secar otomatis akan membiaskan
perbandingan performa kecuali dihitung secara langsung. Jika objektif
perusahaan sama, perbedaan dalam risiko Negara harus diperhatikan, jika resiko
yang lebih tinggi diganti dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi, maka
sangat masuk akal untuk mengharapkan adanya keuntungan dari usaha di Negara
yang lebih beresiko. Saat ini, akan tetapi, tidak ada satupun yang menyetujui
formula landasan bagaimana untuk menyatukan Negara beresiko pada penilaian
performa.
Penilaian performa berdasarkan pada sebuah perusahaan
besar standar biasanya tidak memuaskan. Anggaran performa adalah standar
perbandingan yang lebih berguna untuk bisnis multinasional. Anggaran realistis
memungkinkan performa target untuk menyatukan penghitungan yang unik untuk unit
tertentu. Perbandingan performa actual dengan anggaran juga memungkinkan
manajemen utama untuk membedakan hasil dimana manajer cabang bisa menanganinya
dengan penuh tanggung jawab untuk semua yang ada dalam kendali mereka.
Berikut
adalah tujuh peringatan yang mungkin bisa menjadi pedoman yang berguna dalam
menilai hasil usaha luar negri:
a)
Cabang perusahaan luar negri tidak bisa dinilai
sebagai pusat keuntungan independen ketika mereka adalah komponen system
multinasional.
b)
Kriteria laba modal perusahaan besar didukung oleh
ukuran performa yang dikaitkan secara spesifik dengan objektif dan lingkungan
dari setiap unit usaha luar negeri.
c)
Target jelas yang memperhitungkan lingkungan
masing-masing internal dan eksternal cabang perusahaan harus disatukan dengan
anggaran performa.
d)
Performa cabang perusahaan harus dinilai dalam hal
penyimpangan dari semua objektif ini, alasan penyimpangan, dan respons manajerial
untuk perkembangan yang tidak terduga.
e)
Manajer cabang perusahaan tidak bertanggung jawab
untuk hasil di luar kendali mereka (di dalam dan di luar negeri).
f)
Manajer cabang perusahaan yang diukur performanya
harus berperan penuh dalam menyusun target-target dimana mereka akan dinilai.
g)
Pengukuran performa ganda, financial dan non-finnsial,
harus digunakan dalam menilai usaha luar negeri.
Nilai
Pelaporan
Manajer keuangan memiliki tanggung jawab yang tidak
hanya untuk memastikan keluhan dengan objektif yang disebutkan tetapi untuk
menyatu dalam penciptaan nilai. Penciptaan nilai memerlukan laporan baik ukuran
dan proses financial maupun non-finansial yang memberikan manajer dan pemegang
saham perusahaan indicator prediktif dan historis nilai pemegang saham.
Penilaian ini juga mengetahui bahwa informasi yang berguna bagi manajemen
merupakan minat dari para investor untuk menilai calon perusahaan mereka.
Perusahaan yang menggunakan pelaporan nilai adalah
Infosys Technologies, membahas deskripsi kasus landasan pelaporan nilai
perusahaan. Untuk meningkatkan transparansi mereka dengan kalangan investor,
Infosys menyediakan investor dengan data yang digunakan oleh pihak internal
perusahaan untuk menjaga hubungan mereka. Konsep yang menuntun pada
pengungkapan tersebut dipetakan di bawah ini:
Penciptaan
nilai → Penyajian nilai → Realisasi nilai
Nilai diciptakan dengan mengembangkan dan menetukan
strategi usaha yang menghasilkan nilai positif bersih saat ini dari arus kas
terduga. Nilai disajikan dengan melaksanakan pengendalian keuangan dan
penyatuan manajemen yang efektif dari perusahaan yang beresiko.
Informasi jelas yang disediakan untuk investor yang
konsisten dengan pengungkapan kerangka kerja dalam tampilan diatas mencakup
informasi dalam bentuk penilaian, tambahan nilai ekonomi, asset tak berwujud,
laporan posisi keuangan termasuk asset tak berwujud, laporan biaya keuangan
saat ini, sumber daya akuntan, dan laporan nilai tambahan.
Perusahaan
menggunakan pengukuran yang sama untuk pengukuran performa bisnis internalnya.
Hal ini menjamin keseragaman antara pengukuran financial dan non-finansial yang
digunakan oleh pihak dalam dan semua yang digunakan di pasar. Model informasi
ini digunakan oleh Infosys sebelum hal ini dilemparkan ke public pada tahun
1993. Infosys adalah sebuah contoh yang baik dari sebuah perusahaan yang telah
dengan tetap menyesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis internasional.
DAFTAR
PUSTAKA :
Choi, Frederick D. S, Meek, Gary K, 2010, Akuntansi
Internasional, Buku 2, Jakarta;Salemba Empat.
kok tidak bisa dicopy, materi ini sangat bagus dan sangat saya butuhkan untuk bahan presentase saya
BalasHapusteksnya tidak bisa dicopy
BalasHapus